Alkisah, hiduplah seorang petani bernama
Toba , yang hidup seorang diri di salah satu desa di Sumatera Utara. Petani itu
menggantungkan hidupnya pada hasil tani dan memancing ikan dari sungai di dekat
rumahnya. Suatu hari terjadi suatu kejadian aneh pada dirinya, ikan hasil
pancingannya seketika berubah menjadi seorang gadis dengan paras yang amat
cantik. Beberapa hari setelah sang gadis menjelaskan apa yang terjadi, mereka
pun menikah. Mereka menikah diatas sebuah janji yang harus mereka jaga
kerahasiaannya. Janjinya adalah sang petani tidak boleh memberi tahu siapapun
kalau calon istrinya itu adalah jelmaan dari seekor ikan.
Setahun kemudian mereka dikaruniai
seorang anak laki-laki, Samosir namanya. Karena didikan orangtuanya yang
terlalu memanjakan Samosir, ia pun tumbuh menjadi anak yang nakal dan pembangkang.
Suatu hari Samosir melakukan suatu tindakan yang membuat ayahnya kesal, hingga
tanpa sadar ia marah dan mengingkari janji yang telah ia buat dulu. “Dasar anak
nakal, pembakang, memang kau anak ikan yang tidak tahu diri !” teriaknya. Sang
anak menangis dan mengadu pada ibunya, sang ibu pun merasa sangat sedih karena
perlakuan sang suami yang tidak dapat memenuhi janjinya. “Pergilah kau ke atas
bukit di sebelah sana” kata sang ibu kepada anaknya. Selang beberapa waktu terjadilah
bencana besar dan hujan lebat berkepanjangan hingga menenggelamkan desa tempat
suaminya tinggal. Hingga desa itu berubah menjadi sebuah danau (Danau Toba )
dengan pulau kecil (Pulau Samosir) di tengahnya.
Nilai-Nilai yang
Terkandung dalam cerita Asal Usul danau toba di atas adalah:
1.
Nilai Kesenangan
Dengan membaca legenda asal usul danau toba tersebut,
penulis bisa menimbulkan unsur hiburan bagi pembacanya. Kata-kata yang
digunakan penulis bisa membuat pembaca ikut kaget saat suatu kejadian aneh
terjadi, sedih saat latar cerita sedih, senang saat latar cerita senang, dan
lain-lain.
2.
Nilai Informasi
Penulis dapat menyusun kata-kata dengan apik,
sehingga penulis bisa mengajak pembaca bermain-main dengan imajinasi pembaca
atas tuntunan cerita dari penulis. Contohnya:
....Saat ia berada di tepi sungai, cuaca yang semula cerah, tiba-tiba
berubah menjadi gelap gulita. Langit bergemuruh disusul petir menyambar-nyambar
yang disertai dengan hujan yang sangat deras. Pada saat itulah sang Ibu segera
melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Tak
berapa lama kemudian, sungai itu banjir dan airnya meluap kemana-mana, sehingga
tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Lama kelamaan, genangan itu
semakin meluas dan akhirnyaberubah menjadi sebuah danau yang sangat besar. Oleh
masyarakat setempat, danau itu dinamakan Danau Toba.
Pembaca
dapat membayangkan betapa dahsyatnya kejadian pada saat itu, hanya dengan
membaca kalimat demi kalimat yang berhasil penulis rangkai untuk mendeskripsikan
bencana besar tersebut.
3.
Nilai Warisan Budaya
Warisan budaya bisa dalam berbagai macam bentuk.
Contohnya bahasa, tarian, maupun tempat/lokasi. Warisan budaya yang kita dapat
dari cerita ini adalah suatu tempat wisata yang berada di daerah Sumatera
Utara, bernama Danau Toba.
4.
Nilai Keseimbangan Wawasan
Nilai keseimbangan wawasan yang dapat kita petik dari
cerita ini adalah kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda tentang
cara mendidik anak yang baik. Memanjakan dan memberikan pujian kepada anak
memang bukanlah suatu hlal yang negatif, namun jika sebagai orang tua terlalu
memanjakan anak secara berlebihan, maka yang akan terjadi adalah anak akan
menjadi pemalas dan pembangkang. Juga kita dapat mengambil pesan yang
terkandung dari cerita itu bahwa kita harus bia menjaga amanah yang diberikan
orang lain kepada kita jika kita tidak ingin mendapatkan malapetaka atas ulah
kita sendiri.
Sumber
Cerita :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar