Senin, 15 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup


Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki pandangan hidup masing-masing. Pandangan hidup berguna sebagai pedoman seseorang dalam menjalani kehidupannya. Saya pun memiliki pandangan hidup, pandangan hidup saya yang pertama adalah selalu sayang dan hormat  kepada orang tua. Saya sadar dan percaya bahwa perintah Allah SWT tidaklah pernah salah. Nabi Muhammad saw juga selalu mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu menghormati orang tua kita terutama kepada Ibu. Jika kita dapat menyayangi dan menghormati kedua orang tua kita niscaya dengan mudah kedua orang tua kita akan selalu mendo’akan setiap perjalanan hidup kita. Do’a dari orang tua merupakan do’a yang paling cepat diijabah oleh Allah SWT. Itu berarti insyaAllah perjalanan hidup kita akan jauh dari penyimpangan hidup.

                Tidak hanya itu, jika kita dapat menyayangi dan menghormati kedua orang tua kita sepenuh hati, maka orang tua kita pun akan meridhoi setiap keputusan yang kita ambil. Bukankah ridho Ibu merupakan ridho Allah SWT ? Dapat kita bayangkan jika kita sudah mendapat ridho dari Ibu yang otomatis juga ridho dari Allah SWT, betapa bahagia dan tentramnya hidup kita. Saya pun sangat yakin jika ridho orang tua merupakan faktor penentu yang paling utama dalam keberhasilan seorang anak. Maka dari itu saya akan berusaha sekuat tenaga untuk selalu mendapatkan ridho dari kedua orang tua saya. Orang tua merupakan segala-galanya bagi saya, jika ada yang seseorang yang mengatakan bahwa saya harus membangkang perintah kedua orang tua saya, maka dengan tegas dan pasti saya menjawab “TIDAK” dan perlahan menjauhi orang tersebut. Karena saya yakin jika ada orang yang tidak dapat menghormati kedudukan orang tua,  maka orang tersebut bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan teman.

                Pandangan hidup kedua saya adalah mengamalkan setiap ilmu yang saya miliki kepada orang sekitar. Saya selalu diajarkan untuk baik kepada lingkungan sekitar, tidak pelit atas ilmu yang saya miliki walaupun ilmu itu hanya sekecil biji jagung, saya harus mengamalkan dengan ikhlas. Saya juga diajarkan bahwa setiap ilmu yang kita miliki tidaklah memiliki manfaat jika kita tidak mengamalkan kepada orang sekitar. Allah SWT pun akan dengan mudah mencabut segala ilmu yang kita miliki jika kita tidak dapat mempergunakan ilmu itu sebagai amal kebajikan.

                Saya juga yakin kalau ilmu yang kita amalkan kepada orang sekitar, maka pahala pun akan terus mengalir untuk diri kita jika orang tersebut dapat mengamalkan kembali ilmu yang telah kita amalkan kepada orang itu. Jika ada yang berpikiran bahwa dengan saya memberikan sedikit ilmu sya kepada orang di sekitar saya, maka bisa jadi suatu saat orang itu lebih pandai dari kita dan kita akan kalah bersaing dengan orang itu. Namun, yang ada di pikiran saya hanya Allah SWT yang mengetahui balasan yang setimpal untuk orang yang suka mengamalkan ilmu kepada orang sekitar, dan tidak pernah ada amalan sholeh yang dapat membuat kita merugi, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar